Selasa, 04 Maret 2014

Kehidupan Para Musisi Jalanan
(Studi Lapangan)







Disusun Oleh :
Nama                  : Irham NH
NIM                      : 13.11.7246
Kelompok          : 8
Kelas                  : 13 S1 - TI 07
Dosen                 : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum


Pengantar
            Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas limpahan rahmat, dan hidayat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. Tujuan Penulisan makalah ini adalah agar memberikan pengetahuan tentang kehidupan pengamen-pengamen jalanan.
            Dalam penulisan makalah ini saya mengalamai beberapa kesulitan, namun berkat adanya bantuan dari beberapa pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Prof. Dr. Mohammad Suyanto, MM, selaku ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta yang telah menyediakan berbagai macam fasilitas kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini.
2.    Teman-teman satu kelompok dan satu kelas yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu
3.    Orang tua dan segenap keluarga yang telah memberikan dukungan baik dukungan moral maupun dukungan berupa berbagai macam fasilitas sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini.
Penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama dan gelar.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saya sangat menghargai adanya kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun.





Yogykarata, 22 Desember 2013


Penulis
Hasil Wawancara
Hasil wawancara ini agak berbeda dengan rekaman yang ada, namun hasil wawancara ini tidak mengubah point-point penting dari hasil wawancara yang sebenarya, untuk itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Jibril                : Ibu namanya siapa?
Wijiyanti         : Wijiyanti
Jibril                : Wijiyanti?
Wijiyanti         : Iya, Wijiyanti
Jibril                : hmmm. . . Ibu sudah berapa lama mengamen?
Wijiyanti         : 2 tahun
Jibril                : 2 tahun ya bu?
Wijiyanti         : *mengangguk*
Jibril                : Ibu asalnya dari mana ya?
Wijiyanti         : Saya merantau dari Malang
Jibril                : Ibu mengapa memilih menjadi pengamen?
Wijiyanti         : Ya karena faktor ekonomi
Jibril                : Kalo pendapatan sehari-hari berapa Bu?
Wijiyanti         : ya namanya rejeki itu tidak tentu ya mas, kadang 30 sampai 40 ribu
Irham              : selama Ibu mengamen yang menjadi kendala apa ya Bu?
Wijiyanti         : Ekonomi
Irham              : maksud saya, yang menghambat Ibu ketika sedang mengamen apa ya Bu?
Wijiyanti         : Satpol PP
Irham              : hmm... ya terima kasih ya Bu atas waktunya, maaf sudah menganggu

Analisis Penelitian
            Pada umumnya, pengamen pengamen jalanan(khususnya yang berada di kota-kota besar) adalah mereka yang merantau untuk mencari penghasilan, meskipun ada yang menjadi pengamen karena mereka memang suka bernyanyi dan bermain musik, dan ada juga yang mengamen dengan tujuan untuk menghibur orang lain.
Ada pengamen yang mengamen sendirian, mengamen bersama rekan atau partner, dan ada juga yang mengamen bersama keluarga nya, atau mungkin bisa kita sebut “keluarga pengamen”.
Melihat fakta tersebut, maka usia pengamen pun berbeda-beda, ada yang berusia 20-30 tahun, 40 tahun lebih, bahkan ada anak-anak dibawah umur yang sudah mulai mengamen(usia dibawah 10 tahun). Anak-anak berusia 10 tahun kebawah yang mengamen ini belum tentu menginginkan untuk menjadi seorang pengamen, mungkin saja mereka menjadi pengamen karena diajak atau mungkin dipaksa oleh orang tua mereka.
Pada umum nya mereka yang menjadi pengamen karena untuk mencari penghasilan mengharapkan pekerjaan yang lebih layak, karena pendapatan menjadi pengamen itu sendiri sangatlah tidak menentu.
Pengamen-pengamen jalanan dalam melakukan kegiatan mereka sering kali menemui gangguan atau masalah, menurut mereka hal yang paling mengganggu adalah Satpol PP atau aparat-aparat yang ikut mencampuri dan menganggu mereka saat mengamen.

Data yang Diwawancara
Nama                         : Wijiyanti
Lama Di Jogja           : 8 tahun
Lama Mengamen     : 2 tahun
Asal                            : Malang

Penutup
Kesimpulan
Sebenarnya ada pengamen jalanan yang memilih menjadi jalanan bukan karena pilihan tetapi karena dorongan faktor ekonomi, ada pengamen yang berawal dari daerah luar(merantau), mereka merantau dengan harapan untuk mencari lapangan kerja, namun justru mereka tidak mendapatkan lapangan kerja dan justru menjadi pengamen, walaupun ada dari mereka yang menjadi pengamen karena mereka memang memiliki hobi bermain musik. Pendapatan seorang pengamen sangatlah tidak menentu, dan bisa dibilang sangat pas-pas an jika untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saran
            Sebaiknya kita lebih memberikan apresiasi kita kepada para pengamen atau musisi jalanan. Ada larangan pemerintah yang menyatakan larangan menjadi gelandangan dan  atau pengemis (Pasal 504 dan Pasal 505 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”), Buku ke-3 tentang Tindak Pidana Pelanggaran), yang berbunyi:
Pasal 504 KUHP
(1)   Barang siapa mengemis di muka umum, diancam karena melakukan pengemisan dengan pidana kurungan paling lama enam minggu.
(2)   Pengemisan yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih, yang berumur di atas enam belas tahun, diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan.
Pasal 505 KUHP
(1)   Barang siapa bergelandangan tanpa pencarian, diancam karena melakukan pergelandangan dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan.
(2)   Pergelandangan yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih, yang berumur di atas enam belas tahun diancam dengan pidana kurungan paling lama enam bulan.
Mengetahui ada nya larangan tersebut, salah satu cara kita untuk membantu para pengamen, pengemis, dan gelandangan adalah dengan menyalurkan bantuan kita melalui lembaga masyarakat yang berwenang.
            Salah satu cara membantu gelandangan, pengemis, dan pengamen adalah dengan memberikan pelatihan skill agar mereka mampu mencari pekerjaan yang layak.


Lampiran

foto saat wawancara


link download :
Mediafire [ link ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar